Andy Flores Noya lahir pada tanggal 6 November 1960. Beliau bekerja sebagai wartawan dan presenter televisi Indonesia. Walaupun telah aktif sejak tahun 1985 di dunia presenter, beliau lebih dikenal ketika membawakan acara Kick Andy. Karirnya saat ini telah menorah banyak prestasi. Beliau merupakan tokoh yang pada masa ini menjadi seorang yang cukup sukses dan dinilai telah mengaktualisasi diri. Dalam hidupnya, beliau memiliki moto “jadilah orang yang seperti lilin, yang rela hancur demi menerangi orang di sekitarnya”. Pada masa kanak-kanak & SD, Andy kerap menjadi korban bullying. Ia dinilai berbeda oleh teman lainnya bahkan ada penerimaan bersyarat dari teman-teman sebayanya. Andy menyangkal ketika dibicarakan bahwa ia memiliki darah keturunan belanda dan portugis. Sejak kecil, Andy kurang mendapatkan perhatian karena ibunya merupakan wanita karir yang sibuk bekerja. Seiring berjalannya waktu, ibunya mulai memperhatikannya. Pada saat inilah Andy merasa diterima oleh lingkungannya tanpa syarat. Masa kecilnya yang diwarnai dengan tindakan sering dibully, dipukuli, dikeroyok, dihina, dan diejek, terjadi ingkongruensi pada konsep diri Andy. Andy kemudian menjadi pribadi yang penakut, menjadi sering marah, dan sering merasa kesepian. Kurangnya perhatian yang ia dapatkan dari ibunya yang sibuk bekerja, Andy akhirnya bertemu dengan geng tiga saudara yang kemudian mengubah gaya hidupnya. Andy menjadi anak yang nakal, suka mencuri, jarang pulang ke rumah, dan sering berbuat kenakalan seperti mengempesi ban mobil. Sikap-sikap ini ditunjukkannya sebagai bentuk sikap disorganisasi. Ketika tiba waktunya untuk Andy menduduki bangku STM, Andy pindah ke Jayapura. Awalnya Andy hampir tidak pernah bertemu Ayahnya, bahkan masih malu dengan pekerjaan Ayahnya dan masih tertutup dengan Ayahnya. Seiring berjalannya waktu, Ayah Andy kemudian menjadi seseorang yang sangat demokratis dan adil. Andy mulai mendapat perhatian secara penuh dari Ayahnya dan dia pun termotivasi untuk mengikuti banyak lomba menulis. Setelah berproses yang didorong oleh Ayahnya, konsep diri Andy kembali kongruen. Andy mulai bisa menerima dan mengembangkan bakat yang ia miliki. Beliau menjadi lebih kongruen dengan diri idealnya. Hal ini terbukti saat dia mulai merasa percaya diri menjadi ketua kelas dan berpakaian nyentrik atau menjadi dirinya sendiri. Andy mulai berani mengekspresikan jati dirinya. Satu kalimat dari seorang Andy F. Noya yang menunjukkan bahwa beliau mulai kembali mengaktualisasikan diri adalah „hidup ini terlalu indah untuk dibuat susah“. Kecenderungan aktualisasi diri pada diri Andy ditunjukkan dengan melalui berbagai tahap. Pertama, beliau menerima apa yang dia miliki karena sudah memiliki penerimaan tanpa syarat dan empati dari kedua orang tuanya dan lingkungannya. Kedua, Mengekspresikan diri juga mengembangkan diri dengan menggali bakat yang dimilikinya seperti menulis, menggambar juga menarik perhaian teman-temannya dengan bergaya nyentrik. Tahap selanjutnya, Andy menjadi murid lulusan terbaik saat dia menjadi siswa STM 6 Jakarta dan mendapatkan beasiswa untuk menjadi guru. Pada tahap terakhir, Andy yang mulai paham dengan konsep dirinya yang semakin kongruen itu menolak mengambil beasiswa tersebut dan lebih memilih bersekolah di STP untuk menjadi Wartawan. Dilansir dari wikipedia.com, Andy memulai karirnya di majalah Bisnis Indonesia tahun 1985. Pada saat harian ekonomi Bisnis Indonesia hendak terbit (1985), Andy diajak bergabung oleh Lukman Setiawan, pimpinan di Grafitipers, salah satu anak usaha Tempo. Maka Andy tercatat sebagai 19 reporter pertama di harian itu. Baru dua tahun di Bisnis Indonesia, Andy diajak oleh Fikri Jufri wartawan senior Tempo untuk memperkuat majalah Matra yang baru diterbitkan oleh Tempo. Andy tertarik lalu bergabung. Matra agaknya bukan pelabuhan terakhirnya. Pada 1992 datang tawaran dari Surya Paloh, pemilik surat kabar Prioritas yang waktu itu dibreidel, untuk bergabung dengan koran Media Indonesia yang mereka kelola. Maka sejak itulah Andy kembali ke surat kabar. Pada 1999, RCTI menghadapi masalah. Terjadi gejolak dikalangan wartawan program berita Seputar Indonesia berkaitan dengan adanya ketentuan yang mengharuskan PT Sindo, anak usaha RCTI yang menaungi Seputar Indonesia, untuk bergabung dengan RCTI sebagai induk. Bersama wartawan senior Djafar Assegaff, Andy diutus untuk membantu. Tugas utama adalah memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI. Pada tahun 2000, Metro TV mendapat izin siaran. Surya Paloh memanggil Andy kembali untuk memimpin Metro TV sebagai pemimpin redaksi. Tiga tahun kemudian (2003) Andy ditarik kembali ke Media Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di surat kabar umum terbesar kedua itu. Memasuki tahun 2006, saat pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco mengundurkan diri, Andy Noya, yang kini menjadi wakil pemimpin umum di Media Indonesia, diminta merangkap menjadi pemimpin redaksi Metro TV menggantikan Don Bosco Selamun. Di saat itulah Andy kemudian mulai belajar jurnalistik televisi secara menyeluruh. Ia pun dipercaya menjadi host salah satu acara yang judulnya diambil sendiri dari namanya, yaitu Kick Andy, sebuah acara talk show yang disiarkan oleh Metro TV dan tayang setiap Jum’at malam. Dalam perjalanan kariernya Andy pernah menjadi host program Jakarta Round Up kemudian Jakarta First Channel di Radio Trijaya selama lima tahun (1994 sampai dengan 1999). Secara lebih detail, biografi perjalanan Andy ditulis pada laman bio.or.id. Andy Flores Noya adalah seorang wartawan dan presenter terkenal acara Kick Andy, sebuah acara yang edukatif karena acara ini memberikan banyak inspirasi kepada para penontonnya. Ia lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 November 1960. Andy F. Noya selama ini lebih dikenal sebagai wartawan cetak. Lebih dari lima belas tahun dia bergumul dengan dunia jurnalistik untuk media cetak. Pertama kali terjun sebagai reporter ketika pada 1985 Andy membantu majalah TEMPO untuk penerbitan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Saat itu pemuda berdarah Ambon, Jawa, dan Belanda ini masih kuliah di Sekolah Tinggi Publisitik (STP) Jakarta. Sewaktu mahasiswa lelaki yang gemar renang dan baca ini rajin menulis di berbagai majalah dan suratkabar. Terutama cerpen dan puisi. Dia juga aktif mengirim karikatur dan kartun ke berbagai media nasional. Satu hal yang menarik, Andy sebenarnya adalah orang teknik. Sejak lulus SD Sang Timur di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini sekolah di Sekolah Teknik Jayapura lalu melanjutkan ke STM Jayapura. “Tetapi sejak kecil saya merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemampuan menggambar kartun dan karikatur semakin membuat saya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidup saya,’’ tutur Andy. Maka, setamat STM 6 Jakarta, Andy melamar masuk ke Sekolah Tinggi Publisistik (sekarang IISIP, Lenteng Agung) dan Andy menikmati pekerjaannya sebagai jurnalis. Andy F. Noya saat ini menjadi pembawa acara terpopuler Kick Andy yang ditayangkan di Metro TV. Acara ini selalu menjadi sorotan publik dan disukai banyak orang karena banyak memberikan edukasi dan fakta. Andy sempat menceritakan kisah perjalanan karirnya pada saat diawancarai oleh kompas.com. Presenter Andy Flores Noya, atau yang biasa dikenal Andy F Noya, bercerita sepotong kisah masa kecil yang mengantar ia ke gerbang kesuksesan. Andy mengaku, ia memiliki ketertarikan pada buku sejak kecil. “Saya juga baru sadar bahwa buku punya kekuatan dahsyat ketika di bangku SD,” katanya. Ada satu momen yang membuat Andy menyadari hal itu. Waktu SD, gurunya kerap memuji presenter program TV Kick Andy ini karena jago mengarang. Ia selalu mendapat nilai bagus untuk tugas mengarang dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Saat itu, sang guru mengatakan bahwa Andy berbakat dan berpotensi menjadi seorang wartawan. “Inilah waktu saya menyadari bakat saya,” katanya. Semenjak itu, ibu Andy akhirnya berkorban menyisihkan uang untuk berlangganan koran Suara Karya. Padahal, saat itu kondisi perekonomian keluarga sedang sulit. “Ibu memaksa agar kita bisa langganan koran. Padahal, uang sekolah saja sering menunggak,” kata Andy mengenang masa lalunya. Akhirnya, Andy pun mulai menyukai membaca koran. Setiap ulang tahun, Andy selalu dihadiahi sebuah buku. Kebiasaan dan kegemaran membaca buku pun semakin bertumbuh. Dampaknya, Andy memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. “Karena baca buku, saya bisa membuat prakarya yang dibilang guru saya paling susah. Sementara anak-anak lain saat itu hanya bisa membuat asbak. Mereka tidak ada yang tahu rahasia saya. Rahasia saya sebenarnya adalah buku dan ini tidak pernah saya kasih tahu ke guru saya,” ungkapnya. Hingga saat ini, membaca tetap jadi kegemaran Andy. Ia pun menularkan hobi ini ke istri dan anak-anaknya. “Bacaan favorit anak saya adalah sastra yang masih berbahasa Inggris, karena buku yang ditunggu-tunggu biasanya masih belum tersedia dalam Bahasa Indonesia,” kata Duta Baca 2011-2015 ini. Andy mengoleksi ribuan buku di rumahnya. “Anak saya jadi punya kebiasaan seminggu baca sebuah buku,” kata Andy di ajang Kafe BCA V di Menara BCA baru-baru ini. Andy menuturkan, minat baca merupakan sebuah lingkaran setan. Meningkatnya minat baca dipengaruhi kebiasaan orangtua, kalangan keluarga dan lingkungan pergaulan sekitar. Untuk meningkatkan minat baca, orangtua harus punya upaya untuk menarik minat baca anak. Orangtua disarankan untuk mempengaruhi anak-anaknya untuk membaca. Apalagi, kini minat baca di Indonesia tergolong rendah. Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Namun menurut Andy, sebenarnya minat baca anak-anak Indonesia tinggi, namun akses untuk mendapat buku, terutama bagi anak-anak di daerah pelosok masih sulit. “Kalaupun ada buku (yang bermutu), harganya sangat mahal sekali. Jadi, kalau membicarakan buku jangan dari sudut pandang orang yang tinggal di Jawa saja, tapi anak di daerah yang akses bukunya memang sangat sulit,” katanya. Berprofesi sebagai presenter, Andy masih saja melakukan kesalahan dalam bekerja. Hal ini selengkapnya terlansir dalam kompasiana.com. Apa yang selama ini telah ditutup dengan rapi di Kick Andy akhirnya dibongkar juga. Melalui Episode ‘The Story of Kick Andy’ yang tayang pada Jumat, 09 April 2010 Pk. 21.30 WIB, pemirsa akan mengetahui bahwa Andy F. Noya ternyata tak ‘sesempurna’ seperti yang terlihat di layar kaca. Pada episode ini Andy ‘diwawancarai’ oleh Jaya Suprana, sang multitalent pendiri MURI sekaligus pencetus Kelirumology. Sepanjang acara penonton dihibur dengan banyolan keduanya yang saling serang. Seperti pada dialog pembuka berikut. (Selepas permainan piano dengan lagu ‘Siapa Dia’) Jaya Suprana: “Hebat kan… Bayangkan, muridnya saja sehebat ini, apalagi gurunya. Maka kita panggil gurunya, Jaya Suprana…” Andy F. Noya, sang host asli muncul. Jaya Suprana: “Loh kok rambutnya berubah?” (maksudnya, kok rambut Jaya Suprana berubah menjadi kribo). Andy: “Saya sudah mendengar anda dari tadi dan saya mulai marah. Pertama anda mengkoptasi kursi saya dan kedua anda melecehkan saya. Padahal siapa yang tamu, siapa yang host.” Jaya Suprana: “Loh katanya saya datang ke sini untuk menjadi host, bagaimana sebetulnya anda ini, memutarbalikkan fakta”. Andy: “Soal putar balik fakta, saya banyak belajar dari orang-orang yang terlibat dalam kasus century dan kasus pajak”. Jaya Suprana: “Dari jawabannya, jelas ini bukan Jaya Suprana (bla,bla). Maka yang ngomong ini adalah Andy F. Noya…” Begitulah, episode ini dibuka dengan banyolan keduanya, dimana Jaya Suprana ‘berpura-pura’ menjadi host yang akan memaksa Andy F. Noya membongkar rahasianya di muka umum. Bocoran pertama yang dibeberkan adalah tentang tamu yang membuatnya keki. Salah satunya adalah Tengku Aji, Seorang Raja dari Kesultanan Deli dalam Episode’ Para pewaris Tahta’. Andy: “Sebagai Raja atau sebagai sultan, apa sih pekerjaannya sehari-hari?” (Dengan serius). Tengku Aji: “Pekerjaan sehari-hari saya itu…. bermain”. (Dengan tak kalah seriusnya). Penonton sontak tertawa. Andy: “Tapi sebagai… (Andy tak bisa menahan tawa). Ini natural sekali ya, saya aja yang memaksa Tengku Aji untuk berpikir besar, padahal Tengku Aji… sekarang umurnya berapa? Tengku Aji: “Saya berumur 10 tahun”. (Dengan tampang polos). Dan ger lah seisi ruangan… ‘Kebegoan’ lain ada pula dalam Eps. “Indigo”, Eps. ‘Seni melawan kodrat’, Eps. ‘Hipnosis’ dan Eps. ‘Mereka Bersatu’. Bocoran kedua yang dibuka adalah tamu yang menggantikan Andy F. Noya sebagai host. Salah satunya adalah Tata Dado, dalam Eps. ‘Seni Melawan Kodrat’. Berikut sambutan kontroversial Tata yang akhirnya di’cut’ dan tidak ditayangkan. “Selamat malam semuanya, weiii selamat malam weiii…” “Senang sekali saya bersama anda dalam acara Kick Andy… Tepuk tangan dulu dong…” “Baru saja saya menyajikan opening dance bersama ‘The Silver Boy’. Mereka ini memang perempuan asli semua, tapi kalo jongkok masih suka nunjuk…” “Kalo kita sebut sebagai lelaki, kayaknya tidak pantes, tapi kalo kita sebut sebagai perempuan spesial, itu baru pantes. Kenapa? karena kalo kita pesen nasi goreng spesial, itu nasi goreng yang tengahnya pake telor. Nah mereka adalah perempuan spesial, perempuan yang tengahnya masih punya telor..” (Lagi-lagi seisi ruangan riuh). Selain Tata Dado yang berperan sebagai host, nama lain yang turut menggantikan peran Andy adalah Alm. Tauvik Savalas dalam Eps. ‘Republik BBM di Kick Andy’, Wahyu Suparno Putro dalam Eps. ‘Kami Juga Cinta Indonesia’, dan Polo dalam Eps. ‘Mati Ketawa Ala Srimulat’. Selanjutnya, bocoran ketiga yang dibuka untuk publik adalah rekaman video kesalahan Andy F. Noya. Salah satunya adalah kesalahan Andy saat menyebut nama seorang tamu di Eps. ‘Ketika Nurani Bicara’. Andi menyebut ‘Pak mahmud’, kepada bapak mahfud MD. “Kenapa keliru, karena ketakutan atau apa?” tanya Jaya Suprana menyerempet ke Kelirumology. Andy mengakui bahwa artikulasinya memang buruk, terlihat garing atau kaku, dan sering ‘kepeleset ngomong’. “Keliru saja terus. Karena itu lah Kelirumology, makin keliru makin suka orang, makin bagus,” celetuk Jaya Suprana. Kesalahan lain adalah dalam menyebut judul film dalam Eps. ‘Indonesia Kreatif’. Kesalahan yang malah terlihat lucu itu ternyata berulang hingga 4 take. Dan kesalahan menyebut ‘voucher’ dalam Eps. ‘Inovasi Tiada Henti’ hingga 6 kali take. Sampai-sampai Andy berceletuk sendiri, “Masa gini aja nggak lolos…” Adegan kesalahan lain ada pula pada Eps. Andy’s Diary dimana Andy berkali-kali salah dalam membaca narasi. “Ternyata Manajemen Metrotv ini sangat, sangat mematuhi ajaran agama, mereka itu maha pengampun, apapun diampuni…” canda Jaya Suprana tentang adegan salah berulang-ulang ini. Rahasia lain dalam Kick Andy adalah tentang gramaphone Conny Sutedja yang ‘ngadat’ dalam Eps. ‘Merekam Sejarah Lewat Koleksi’. Ditengah peragaan gramaphone, media pemutar musik jadul itu tiba-tiba ‘ngambek’. “Kalo di rumah bagus banget… Kenapa pas ketemu Kick Andy jadi begini…” kata Conny ngeles. Adegan kegagalan gramaphone itu akhirnya tidak ditayangkan. Ada pula adegan rahasia yang sempat membuat Andy stres berat, yaitu ketika mewawancarai Raja Samu-Samu dalam Eps. ‘Para Pewaris tahta’. Begitu wawancara akan dimulai, ada penonton yang tiba-tiba membawa sesajen dan menaruhnya di meja host. Menurutnya hal itu dimaksudkan untuk menghindari gangguan dari para roh selama berlangsungnya wawancara. Namun gangguan memang tidak bisa dihindari. Sang raja yang ketika itu meminta ijin keluar untuk membaca doa pun sempat muntah dan pingsan. Selain itu, setiap wawancara akan dimulai, lampu studio berulangkali mati, padahal tak ada masalah teknis sama sekali. “Pada hari itu, percaya tidak percaya ada sebuah kekuatan lain yang tidak bisa dilihat”, begitu sebut Andy tentang pengalaman mistis di talkshownya itu. Bocoran menarik lainnya adalah hadirnya tamu kejutan. Salah satunya dalam Eps. ‘God Bless Returns’, yang menampilkan Ucok Harahap sebagai tamu kejutan untuk Ahmad Albar. Namun untuk menampilkan sebuah ‘kejutan’ berkesan, sebelum Ucok Harahap muncul, dimunculkanlah Ucok kecil alias Ucok Baba. Tamu kejutan lain adalah Aa Gym yang bertemu ‘kembarannya’ Aa Jimmy dalam Eps. ‘Aa Gym Menjawab’, dimana dalam pertemuan itu tampak Aa Jimmy ‘malu’ bertemu Aa Gym asli. Selama ini ketika berperan di acara mana saja sebagai Aa Gym, Aa Jimmy selalu tampil percaya diri. Namun ketika dihadapkan langsung dengan tokoh asli, Aa Jimmy pun tak berkutik. Adegan selanjutnya yang ditampilkan dalam ‘The Story of Kick Andy’ adalah adegan yang sulit dilupakan oleh sang host. Adalah Eps. ‘Demi Idola’, yang menampilkan seorang ibu yang kehilangan anak dan seorang anak muda yang kehilangan pacar dalam sebuah konser Ungu. Orang-orang yang mereka cintai itu telah kehilangan nyawa mereka karena ketidaktertiban penonton konser. Ungu dihadirkan pada episode ini, dan membuat haru kedua tamu Kick Andy. Mereka tidak marah pada Ungu, karena bukan Ungu yang telah membuat orang-orang tercinta mereka tiada, tetapi keugalan para penonton semata… Episode lain yang tak kalah mengharukan adalah pada Eps. ‘Mencari Akar di Luasnya Dunia’. Mengisahkan tentang perjuangan Kiyati dalam mencari orangtua kandungnya. Sejak lahir Kiyati diangkat sebagai anak oleh keluarga Jerman dan dibawa ke negara asal mereka. Menjelang dewasa ia memahami kulitnya berbeda dengan saudara yang lain. Akhirnya Kiyati tahu bahwa ia memiliki orangtua kandung di sebuah desa di Salatiga, Indonesia. Keinginannya mencari orangtua kandungpun direstui oleh orangtua angkatnya. Pencarian ini akhirnya diketahui oleh tim Kick Andy. Tim Kick Andy ‘diam-diam’ ikut membantu pencarian, dan akhirnya berhasil mempertemukan Kiyati untuk pertama kalinya setelah 34 tahun dengan sang ibu kandung dalam satu episode yang penuh dengan keharuan. Begitulah, ada tawa, canda, dan adapula tangis duka dan bahagia dalam setiap episode Kick Andy. Seperti kata mutiara Jaya Suprana tentang Kick Andy di akhir acara. “Kick Andy memberikan kesan tentang sesuatu yang sering dilupakan yaitu kasih sayang. Kick Andy mengajak kita semua untuk mnimal segera mengingat, bahwa alangkah indah hidup di dunia ini bila kita bukan saling memberi kecurigaan, kebencian, namun saling memberi kasih. Betapa indahnya hidup ini bila kita saling memberi kasih sayang…” Di akhir acara, penonton di studio mendapatkan buah tangan sebuah buku best seller, ‘Si cacing dan kotoran kesayangannya’ karya Ajahn Bhram. Sebuah karya indah yang memberikan inspirasi untuk melakukan perubahan dalam hidup, persis seperti apa yang ditanamkan pada setiap episode Kick Andy. Tokoh Andy F. Noya menjadi sangat inspiratif bagi saya karena saya tertarik dalam dunia jurnalistik dan beliau lah panutan saya. Berlatar belakang memiliki pengalaman buruk dalam lingkungan sekolah, namun Andy tetap dapat mengembangkan bakat dan membangun karirnya. Kemampuannya dalam melaksanakan tugas presenter juga patut dicontoh. Beliau selalu mengutarakan pertanyaan yang sopan dan selalu menjaga kode etik jurnalistik. Walaupun narasumber memancing beliau untuk berkata kasar ataupun provokatif, beliau tidak pernah berhasil terprovokasi.
DAFTAR PUSTAKA
Andy F Noya Bocorkan Sebuah Rahasia Mengenai Kesuksesannya. (2017, March 31). Retrieved from Kompas.com: http://biz.kompas.com/read/2017/03/31/191630528/andy.f.noya.bocorkan.sebuah.rahasia.mengenai.kesuksesannya
Andy F. Noya. (2017, April 13). Retrieved from Wikipedia Ensiklopedia Bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Andy_F._Noya
Yang Ditutupi di Kick Andy. (2010, April 11). Retrieved from Kompasiana: http://www.kompasiana.com/empuss/yang-ditutupi-di-kick-andy_54ffb1fba33311644c510f51